Model Pembelajaran Explicit Instruction
3:17 AM
By
Unknown
1 comments
Pengertian Model Explicit Instruction
Explicit Intruction (pengajaran langsung) merupakan suatu pendekatan
yang dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedur
dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah
demi selangkah (Suyatno, 2009:127).
Selain itu, Rosenhina, dkk (dikutip
Yasa, 2012) mengemukakan bahwa Explicit
Intruction merupakan suatu model pembelajaran secara langsung agar siswa
dapat memahami serta benar-benar mengetahui pengetahuan secara menyeluruh dan
aktif dalam suatu pembelajaran.
Arend dalam Trianto (2010:41) menjelaskan bahwa model Explicit
Intruction disebut juga dengan direct instruction merupakan salah
satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar
siswa yang berkaitan dengan pengetahuan procedural yang terstruktur dengan baik
yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi
selangkah.
Kemudian Anurrahman (2009:169) mengemukakan bahwa Explicit
Intruction atau yang dikenal sebagai pengajaran langsung merupakan suatu
model dimana kegiatan terfokus pada aktivitas-aktivitas akademik sehingga di
dalam implementasi kegiatan pembelajaran guru melakukan kontrol yang ketat
terhadap kemajuan siswa, pendayagunaan waktu serta iklim kelas yang dikontrol
secara ketat pula.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model Explicit
Intruction merupakan suatu
pendekatan atau model pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan
belajar siswa tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan deklaratif sehingga agar siswa dapat
memahami serta benar-benar mengetahui pengetahuan secara menyeluruh dan aktif
dalam suatu pembelajaran dengan pola selangkah demi selangkah
Tujuan dan Ciri Model Explicit Instruction
Kardi, dkk dikutip Uno, dkk (2012:117) ada beberapa ciri-ciri model Explicit
Intruction (pengajaran langsung),
yaitu sebagai berikut.
a)
Adanya
tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian
belajar.
b)
Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan
pembelajaran dan
c)
Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang
diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan
berhasil.
Selain itu, Weil dan Calhoun (dikutip Anurrahman, 2009:169),
mengemukakan bahwa tujuan utama dari penggunaan model tersebut, yaitu untuk
memaksimalkan penggunaan waktu belajar siswa, sedangkan dampak pengajarannya
adalah tercapainya ketuntasan muatan akademik dan keterampilan, meningkatnya
motivasi belajar siswa serta meningkatkan kemampuan siswa. (Weil dan Calhoun,
dalam Anurrahman, 2009:169).
Langkah-Langkah Model Explicit Instruction
Pada pelaksanaan
model Explicit Intruction (EI) dapat berbentuk ceramah, demontrasi,
pelatihan atau praktik, dan kerja kelompok.
Hal ini digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan
langsung oleh guru kepada siswa (Kardi dikutip Uno, dkk, 2012:118). Tekait hal
tersebut, maka dalam penerapannya penyusunan waktu yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien mungkin, sehingga guru dapat
merancang dengan tepat, waktu yang digunakan. Dari uraian tersebut, maka
seorang guru harus memahami langkah-langkah atau sintaks dari model
tersebut.
Suprijono (2010:130) menyatakan bahwa ada beberapa tahapan atau
langkah dalam pengajaran langsung (Explicit Intruction), meliputi: (1) menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa, (2) mendemontrasikan pengeatahuan dan keterampilan, (3)
membimbing pelatihan, (4) mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dan
(5) memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.
Selain itu, Qirana, dkk
(2008:2) mengemukakan bahwa ada beberapa langkah-langkah pembelajaran model Explicit
Instruction adalah (1) guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa;
(2) guru mendemonstrasikan materi; (3) guru membimbing murid dalam pelatihan;
(4) guru memberikan umpan balik; serta (5) pelatihan mandiri. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
TAHAPAN-TAHAPAN MODEL EXPLICIT INTRUCTION
Fase
|
Peran Guru |
Fase I |
Guru menjelaskan TPK, informasi latar
belakang, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
|
Fase 2Mendemontrasikan pengeta-huan serta keterampilan |
Guru mendemontrasikan keterampilan dengan
benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
|
Fase 3Membimbing pelatihan |
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
|
Fase 4Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik |
Mengecek apakah siswa teah berhasil
melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik
|
Fase 5Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan |
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan
perhatian khusus pada penerapan kapada situasi lebih kompleks dan kehidupan
sehari-hari.
|
Berdasarkan fase yang terdapat pada tabel 1, maka peneliti menyimpulkan
bahwa pada tersebut terdiri dari fase persiapan, yang terdiri dari fase
menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa yang mencakupi (1) guru memberikan
tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa, serta
memotivasi mereka untuk berperan serta dalam pelajaran itu, (2) penyampaian
tujuan kepada siswa dapat dilakukan oleh guru melalui rangkuman rencana
pembelajaran dengan cara menuliskannya dipapan tulis, (3) kegiatan ini
bertujuan menarik perhatian orang (siswa), memusatkan perhatian siswa pada
pokok pembicaraan, dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah
dimilikinya, relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.
Kemudian dilanjutkan dengan fase mendemontrasikan pengetahuan serta
keterampilan yang mencakupi (1) melakukan presentasi atau demontrasi
pengetahuan dan keterampila, (2) pengajaran langsung berperan teguh pada
asumsi, bahwa sebagaian besar yang dipelajari (hasil belajar) berasal dari
mengamati orang lain, (3) mencapai pemahaman dan penugasan meliputi untuk
menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar dan bukan
sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada setiap
tahap demontrasi.
Selanjutnya, fase pelatihan dan pemberian umpan balik meliputi 1)
membimbing pelatihan mencakupi (1) berlatih meliputi guru dapat mendemontrasikan sesuatu dengan
benar-benar diperlukan latihan yang intensif, dan memperhatikan aspek penting
dari keterampilan atau konsep yang didemontrasikan, (2) memberikan latihan
terbimbing dalam hal ni ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru
dalam menerapkan dan melakukan pelatihan, yaitu sebagai berikut. a) menguasai
siswa melakukan latihan singkat, b) memberikan pelatihan pada siswa sampai
benar-benar mengusai konsep / keterampilan yang dipelajari, (3) hati-hati
terhadap latihan yang berkelanjutan, pelatihan yang dilakukan terus-menerus
dalam waktu yang lama dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa, (4) memperhatikan
tahap-tahap awal pelatihan, yang mungkin saja siswa melakukan keterampilan yang
kurang benar atau bahkan salah tanpa disadari. Selanjutnya 2) mengecek
pemahaman dan memberikan umpan balik tahap ini disebut juga dengan tahap
resitasi, yaitu guru memberikan beberapa pertanyaan secara lisan atau tertulis
kepada siswa dan guru memberikan respon terhadap jawaban siswa.
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan yang
dilakukan dengan memberikan
kesempatan latihan mandiri yang di
hubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa dalam melakukan hal ini yang perlu
diperhatikan oleh guru dalam memberikan tugas mandiri, yaitu: a) tugas rumah
yang diberikan bukan merupakan kelanjutan dari proses pembelajaran, tetapi
merupakan kelanjutan pelatihan untuk pembelajaran berikutnya, b) guru
seyogyanya menginformasikan kepada orang tua siswa tentang tingkat keterlibatan
mereka dalam membimbing siswa dirumah, dan 3) guru perlu memberikan umpan balik
tentang hasil tugas yang diberikan kepada siswa dirumah.
DAFTAR PUSTAKA
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Saminanto, 2010. Ayo Praktik Penelitian
Tindakan Kelas. Semarang: Rasail Media Group.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Suyatno. 2010. Menjelajah Pembelajaran Inovatif.
Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.
Tim Penyusun. 2013. Pedoman
Penulisan Skripsi. Palembang : FKIP
Universitas. PGRI
Trianto. 2010. Mendesain
Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Perenada Media Grup.
Yasa Eka Marta I Wayan. 2008. Penerapan
Model Pembelajaran Explicit Instruction Berbantuan CD Interaktif untuk
Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Multimedia dalam
Pembelajaran Audio Digital di SMK TI Bali Global Singaraj. Jurnal Karmapati
pada www.pti-undiksha.com diakases
tanggal 23 Maret 2013.
Wena, Made 2009. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontenporer. Jakarta : Bumi Aksara.
JTG | casino | South Carolina - The JTG Hub
ReplyDeleteJTG is your one-stop, one-stop 청주 출장마사지 entertainment hub 성남 출장안마 in South Carolina. Experience the 경산 출장샵 best gaming, entertainment, 구리 출장안마 dining and accomodations 서귀포 출장안마