Penalaran
7:14 AM
By
Unknown
1 comments
1.1 Penalaran Deduktif (rasionalisme)
Dengan bertambah majunya alam pikiran manusia dan
makin berkembangnya cara-cara penyelidikan, manusia dapat menjawab banyak
pertanyaan tanpa mengarang mitos.
Menurut A. Comte, dalam perkembangan manusia sesudah tahap mitos,
manusia berkembang dalam tahap filsafat. Pada tahap filsafat, rasio sudah
terbentuk, tetapi belum ditemukan metode berpikir secara obyektif. Rasio sudah
mulai dioperasikan, tetapi kurang obyektif. Berbeda dengan pada tahap teologi,
pada tahap filsafat ini manusia mencoba mempergunakan rasionya untuk memahami
obyek secara dangkal, tetapi obyek belum dimasuki secara metodologis yang
definitif.
Perkembangan alam pikiran manusia merupakan suatu
proses, maka manusia tidak puas dengan pemikiran ini, sehingga
berkembang ke dalam tahap positif atau tahap ilmu. Dalam tahap positif atau
tahap ilmu ini, rasio sudah dioperasikan secara obyektif. Manusia menghadapi
obyek dengan rasio. Pemecahan secara rasional berarti mengandalkan rasio dalam
usaha memperoleh pengetahuan yang benar. Kaum rasionalis mengembangkan paham
yang disebut rasionalisme. Dalam menyusun pengetahuan, kaum rasionalis
menggunakan penalaran deduktif.
1.2 Penalaran
Induktif (empirisme)
Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan penalaran
deduktif ternyata mempunyai kelemahan, maka muncullah pandangan lain yang
berdasarkan pengalaman konkret. Mereka yang mengembangkan pengetahuan
berdasarkan pengalaman konkret disebut penganut empirisme. Paham empirisme
menganggap bahwa pengetahuan yang benar ialah pengetahuan yang
diperoleh langsung dari pengalaman konkret.
Penganut empirisme menyusun pengetahuan dengan menggunakan penalaran induktif.
Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari
pengamatan, atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya, pada pengamatan
atas logam besi, tembaga, aluminium, dan sebagainya, jika dipanasi ternyata
menunjukkan bertambah panjang.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan yang diperoleh hanya dengan penalaran deduktif tidak dapat
diandalkan karena bersifat abstrak dan lepas dari pengalaman. Demikian pula
dengan pengetahuan yang diperoleh hanya dari penalaran induktif juga tidak
dapat diandalkan karena kelemahan pancaindera. Karena itu himpunan pengetahuan
yang diperoleh belum dapat disebut ilmu pengetahuan. Sumber Belajar:
Budsos. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Tersedia di http://alambudsos.files.wordpress.com
diunduh tanggal 10 Sepetember 2010.
Ladunni. 2012. Makalah Ilmu Alamiah Dasar. Tersedia di http://the-ladunni.blogspot.com
diunduh tanggal 10 Sepetember 2010.
Purnama, Heri.
2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Rahma, Eny,
dkk. 2011. MKDU Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:
Bumi Aksara
TUGAS
Petunjuk : Tugas
ini dibuat suatu makalah
1)
Buatlah suatu makalah mengenai Timbulnya Ilmu pengetahuan alam. Makalah ini
dibuat sampai pertemuan selanjutnya.
Keren sob
ReplyDeletewww.kiostiket.com